APA SIH TEBU ITU ???

 

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu tanaman industri sebagai bahan baku utama penghasil gula pasir. Industri gula sendiri merupakan salah satu industri yang penting dalam sektor pertanian Indonesia. Konsumsi masyarakat akan gula terus meningkat tiap tahunnya, namun pemerintah belum dapat mencukupi kebutuhan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan permintaan akan gula, tanpa diikuti oleh peningkatan produksi gula dalam negeri. Peningkatan permintaan atau konsumsi  gula sendiri diakibatkan oleh pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya, peningkatan pendapatan perkapita, dan semakin berkembangnya industri makanan serta minuman yang mengandung gula.

 

Peningkatan produksi gula tebu bukanlah hal yang mudah. Hal ini di karenakan adanya kendala dan hambatan yang dihadapi yang dapat memberikan pengaruh pada peningkatan hasil produksi gula tebu. Selain dari luasan lahan tebu yang perlu untuk ditingkatkan, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pemeliharan pada tanaman industri. Salah satu teknis pemeliharaan pada tanaman tebu  yang sangat penting adalah pengendalian gulma.

 

Gulma yang tumbuh di perkebunan tebu merupakan tumbuhan pengganggu yang dapat merugikan pertumbuhan dan produksi tanaman budidaya termasuk di perkebunanhtebu. Kehadirannya mampu menjadi kompetitor utama dalam memperebutkan unsur hara, air, ruang tumbuh dan cahaya matahari. Gulma yang ada di perkebunan tebu, juga dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit untuk tumbuh dan berkembang. Bahkan, beberapa spesies gulma juga dapat memproduksi zat racun yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya, dikenal dengan alelopati. Gulma dapat menimbulkan kerugian melalui persaingan, selain itu kehadiran gulma juga dapat menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian-bagian gulma, mengganggu pertumbuhan tanaman karena beberapa jenis gulma mampu mengeluarkan senyawa alelopati.

 

Mengingat kerugian yang ditimbulkan oleh gulma pada pertanaman budidaya, gulma menjadi tumbuhan yang tidak dikehendaki kehadirannya karena merugikan tanaman budidaya yang diusahakan. Namun demikian, vegetasi gulma tidak akan dapat dimusnahkan, tetapi dapat ditekan pertumbuhannya atau mengurangi populasinya sampai pada tingkat yang secara ekonomi tidak merugikan atau sering diistilahkan populasinya berada di bawah ambang ekonomi.